Setiap daerah
dekorasi pernikahan Jawa akan melambangkan simbol dari nilai-nilai unggul dan juga harapan baik untuk pasangan pengantin. Terdapat lima ciri khas ornamen dekorasi pernikahan Jawa yang jika diperhatikan pasti selalu ada dalam pernikahan adat Jawa.- Gebyok sebagai latar pelaminan
Ornamen gebyok ini akan paling menarik perhatian para tamu undangan karena selain ukurannya yang besar, gebyok ini akan memberikan tampilan ornamen pernikahan Jawa yang sangat tradisional.
Gebyok terbuat dari kayu, mirip dengan pintu dan jendela, dengan ukiran Jawa. Jenis kayu yang biasa digunakan adalah kayu jati, namun juga bisa menggunakan jenis kayu lainnya. Ukiran yang berbeda yang digunakan pada gebyok memiliki arti yang berbeda. Ukiran gebyok dapat melambangkan hubungan antar manusia, hubungan dengan alam, kemakmuran, keharmonisan, kedamaian, dan kemakmuran.
Penggunaan gebyok dalam dekorasi pernikahan Jawa melambangkan bahwa pasangan suami istri telah memasuki dunia baru dan kehidupan baru akan dimulai. Gebyok juga melambangkan
- Elemen gunungan wayang kulit sebagai latar pelaminan
Elemen gunungan pada wayang kulit merupakan ornamen berbentuk gunung yang sering terlihat dalam pertunjukan wayang khas Jawa. Biasanya ornamen ini akan dipasang pada backdrop pelaminan pengantin, dekorasi photobooth, hingga pada dekorasi catering.
Saat digunakan sebagai dekorasi pernikahan Jawa, sisi kiri dan kanan akan ditempatkan dua ornamen elemen gunungan wayang kulit. Satu gunungan adalah gunungan blumbangan yang berarti perempuan, dan yang lainnya adalah gunungan gapuran yang berarti laki-laki.
Penggunaan elemen gunungan wayang kulit dalam dekorasi pernikahan Jawa melambangkan kehidupan dunia dan berbagai situasi yang harus dihadapi oleh kedua mempelai.
- Patung Loro Blonyo
Selanjutnya, terdapat patung Loro Blonyo atau disebut juga Patung Dua Lapik adalah patung yang melambangkan laki-laki dan perempuan. Patung tersebut memang memiliki sepasang, seorang wanita dan seorang pria, yang diibaratkan dengan sepasang Dewi Sri dan Sadhana dalam masyarakat Jawa.
Penempatan patung Loro Blonyo dalam dekorasi pernikahan Jawa melambangkan kesetiaan hubungan suami istri dalam kehidupan berumah tangga. Patung tersebut juga dipercaya sebagai doa agar pernikahan kedua mempelai langgeng, rukun dan harmonis hingga maut memisahkan mereka.
- Hiasan bunga
Dekorasi pernikahan Jawa tidak pernah luput dari 3 macam bunga yaitu melati, kantil dan mawar. Bunga kantil dan melati banyak digunakan sebagai hiasan kepala pengantin perempuan. Lalu untuk bunga mawar merah sudah pasti digunakan sebagai dekorasi pelaminan atau buket bunga yang akan dibawa oleh pengantin perempuan.
Ketiga bunga ini memiliki arti yang berbeda. Bunga kantil digunakan agar dua pengantin baru dapat bertahan selamanya hingga maut memisahkan mereka. Bunga melati digunakan sebagai dekorasi dalam pernikahan Jawa, melambangkan kesucian, keagungan dan ketulusan.
Sementara itu, bunga mawar dianggap sebagai simbol keharmonisan dalam hidup. Bunga mawar yang sering digunakan adalah mawar merah dan mawar putih. Mawar merah melambangkan ayah, dan mawar putih melambangkan ibu.
Sumber:
https://www.orami.co.id/magazine/dekorasi-pernikahan-jawa/
https://weddingmarket.com/artikel/upacara-pernikahan-adat-jawa
https://www.popbela.com/relationship/married/andinarahayu/pernikahan-adat-jawa/7